Rabu, 16 Juli 2014

Sistematika proposal

Sistematika pembuatan proposal antara lain :

1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran

Sumber :

http://mystroberi.blogspot.com/2010/10/sistematika-proposal.html

Macam-macam proposal, kriteria proposal

Macam-macam Proposal :
a. Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
b. Proposal kegiatan kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya

kriteria proposal :

Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana:

(1) Judul atau nama kegiatan ilmiah
Kunci:
• Setiap awal kata yang merupakan judul proposal harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital. kecuali kata tugas (yang, dan, atau, dengan, di, ke, dari, dan sebagainya)
• Setiap kata tugas tidak diperbolehkan berada di akhir bans (jika judul lebih dari satu baris).
• Pada akhir judul tidak boleh diberi tanda titik.
Contoh:
(a) Upaya Penanggulangan Kenakalan Pelajar di Jabotabek
(b) Proposal Seminar Kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2009 SMK Mulia DKI Jakarta

(2) Latar Belakang
Kunci:
• Berisi kondisi atau kesenjangan-kesenjangan yang ada di lapangan,
• Terdapat ulasan tentang kedudukan masalah yang akan dikupas.
• Diakhiri dengan kondisi harapan atau hasil penelitian yang diharapkan.
Contoh:
Kenakalan pelajar di Jabotabek dinilai para tokoh masyarakat, pendidik, dan aparat keamanan sebagai kenakalan yang tidak wajar. Tindakan raereka anarkis dan cenderung ke arah kriminal. Bayangkan saja, hanya karena alasan ulang tahun sekolahnya, sekelompok pelajar di Tangerang menyerang pelajar sekolah lain dengan menggunakan senjata tajam.
Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan pihak kepolisian cukup dibuat bingung menghadapi permasalahan ini. Sebenamya, apakah yang salah dengan dunia pendidikan kita? Tentu tidaklah bijak kalau kita menyalahkan guru, orang tua atau mungkin siswa itu sendiri? Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih raendalam agar masalah tersebut terjawab dengan arif dan bijak.

(3) Perumusan Masalah
Kunci:
• Berbentuk kalimat tanya,
• Menghendaki jawaban yang akan dikupas dalam bab pembahasan
Contoh:
(a) Sejauh manakah upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek?
(b) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek?

(4) Tujuan Penelitian
Kunci:
• Rumusan tuiuan harus konsisten dengan masalah.
• Benipa hasil yang ingin dicapai.
Contoh:
(a) Untuk mengetahui sejauh mana upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek.
(b) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek.

(5) Hipotesis
Kunci:
• Merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
• Dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya.
• Hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
Contoh:
(a) Ada hubungan antara kenakalan pelajar di Jabotabek dengan kondisi ekonomi orang tua.
(b) Guru, orang tua, dan aparat kepolisian memiliki peranan yang sangat penting dalam menanggulangi kenakalan pelajar di Jabotabek.

(6) Metode Penelitian
Metode yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah adalah metode deskriptif dan metode eksperimental penelitian. Adapun dalam pengumpulan data digunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan sebagainya.

(7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penehtian maksudnya adalah tempat penelitian, misalnya SMK Mulia Jakarta. Sedangkan sampel penehtian adalah objek yang dijadikan sasaran penelitian, misalnya dari 150 siswa yang menjadi responden diambil 50 siswa sebagai sampel penehtian dengan menggunakan teknik random sampling.

(8) Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan berisi tentang nama kegiatan dan waktu pelaksanaannya. (9) Daftar Pustaka
Berisi daftar buku, majalah, koran, atau media massa lainnya yang dijadikan sebagai acuan penulisan proposal (lihat cara penulisan daftar pustaka).

Sumber :

http://klikbelajar.com/umum/macam-jenis-proposal-dan-surat/

Pengertian Proposal

Proposal adalah usulan untuk melakukan suatu kegiatan.
Proposal juga dapat diartikan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :

1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.



Sumber:

http://id.shvoong.com/society-and-news/environment/2043788-pengertian-proposal/#ixzz37dsPJju7

Teori Membuat Proposal

DEFINISI PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian dimana tujuan dari proposal penelitian adalah untuk memberikan gambaran secara ringkas terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya mengikuti prosedur penulisan proposal penelitian yang ditentukan oleh masing-masing institusi.

JUDUL
Judul merupakan cermin dari keseluruhan penelitian. Judul penelitian harus jelas, menarik, sehingga pembaca langsung dapat menduga apa materi dan masalah yang akan dikaji dalam penelitian tersebut. Syarat – syarat judul yang baik diantaranya adalah :
·      Menarik minat peneliti, artinya judul dibuat semenarik mungkin dan diminati oleh peneliti sehingga akan memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya.
·  Mampu dilaksanakan oleh peneliti, karena judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar  proses penelitian, sehingga hambatan yang ada selama penelitian dapat diatasi dengan mudah.
·    Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti, judul seharusnya mengacu pada aspek yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
·         Tersedia cukup data, sehingga dalam proses penelitian akan memudahkan dalam pengolahan data.
·      Hindari duplikasi dengan judul lain, karena plagiatisme sangat dilarang dalam karya ilmiah artinya judul tidak boleh sama dengan judul lain. Namun untuk pengembangan penelitian, sebaiknya menggunakan judul yang lebih spesifik.
·         Berisi variabel yang jelas yang akan diteliti.
·       Berupa kalimat pernyataan, judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
·     Harus jelas, singkat, dan tepat, judul sebaiknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah yang akan diteliti. Sehingga akan lebih memudahkan dalam memahami secara keseluruhan tentang apa yang akan diteliti.

BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah dalam suatu proposal penelitian merupakan pengantar informasi tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan proposal penelitian kebidanan, latar belakang masalah harus dapat mengemukakan dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu juga harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ; Kejelasan Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana Keberadaan Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah Terpecahkan Atau Belum ; dan Bagaimana Solusinya.
Pada umumnya, terdapat 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang dalam rangka pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
·      Unsur Pentingnya Masalah.
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau pemikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
·      Unsur Skala Masalah
Unsur ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.
·      Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan unsure yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris dari permasalahan penelitian yang akan diteliti.
·      Unsur Solusi Masalah.
Unsur ni digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Dalam menuliskan proposal penelitian, rumusan masalah hendaknya memiliki konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, kerangka konsep penelitian dan metode penelitian. Selain itu harus jelas permasalahan yang ingin diteliti, kemudian diuraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan. Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau juga dapat berupa pertanyaan masalah. Pernyataan masalah pada umumnya merupakan hasil identifikasi masalah yang ada, berupa asumsi dasar, dan nilai yang ada dalam penelitian.
Kemudian untuk membuat masalah penelitian menjadi spesifik dan fokus diperlukan batasan masalah yang berguna untuk mempersempit ruang lingkup penelitian sehingga hasilnya akan fokus pada masalah yang akan dikaji.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan dapat dilakukan secara singkat seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapkan, mengidentifikasi, menganalisis, membuktikan atau membuat prototype.
Penulisan tujuan dapat dilakukan dalam 2 jenis, yaitu Penulisan Tujuan Umum dan Penulisan Tujuan Khusus.
Penulisan Tujuan Umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum.
Penulisan Tujuan Khusus dilakukan sebagai langkah – langkah untuk mencapai tujuan umum.
Contoh :
Tujuan umum
Mempelajari factor – factor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
Tujuan khusus
·         Mengidentifikasi angka kematian ibu post partum di daerah X
·         Mengidentifikasi status ekonomi di daerah X
·         Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi terhadap tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
MANFAAT PENELITIAN
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas. Secara garis besar manfaat dari penelitian adalah secara teoritis (akademis) dan praktis. Artinya, manfaat teoritis dapat digunakan oleh para intelektual dan juga oleh masyarakat yang memerlukan informasi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sementara manfaat praktis lebih cenderung untuk aktivitas praktisi yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

BAB II

LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian yang sedang dikaji. Usahakan pustaka yang digunakan adalah terbaru, relevan dan asli, selanjutnya uraikan dengan jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk selanjutnya dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
HIPOTESIS
Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaan/anggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah. Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Apakah faktor-faktor yang disebutkan dalam penelitian mampu untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis.
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti.
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri. Berikut adalah beberapa kegunaan hipotesis yang berhasil penulis rangkum dari beberapa sumber :
a)   Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji dalam penelitian
b)   Hipotesis memberikan arah dan tujuan dalam penelitian
c)   Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d)  Untuk mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti
e) Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
f)  Hipotesis merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Untuk dapat membuat hipotesis yang baik dan benar, perlu diketahui ciri-ciri pokok, yakni:
·      Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah. Oleh sebab itu hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan.
·         Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar, dan secara operasional.
·   Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti.
·         Hipotesis harus terbebas dari preferensi subjektivitas.
·         Hipotesis harus dapat diuji, harus terdapat instrumen yang akan menggambarkan ukuruan yang valid dari variabel yang diliputi.
·         Hipotesis harus spesifik menunjuk kenyataan yang sebenarnya.
·         Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubunga antar-variabel. 
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan metodologi penelitian antara lain:
·         Jenis dan Desain Penelitian
Termasuk ke dalam jenis penelitian manakah penelitian yang sedang dilakukan. Demikian juga apa jenis desian yang digunakan, eksperimen atau non-eksperimen
·         Variabel Penelitian
Uraian dari variabel-variabel yang diteliti. Apa yang menjadi variabel bebas dan apa pula yang menjadi variabel terikat.
·         Populasi dan Sampel
Menguraikan populasi yang menjadi sasaran penelitian anda, kemudian sampel yang digunakan termasuk di dalamnya teknik sampling yang digunakan. Dan juga uraikan alasan-alasan mengapa anda mengambil populasi/sampel tersebut sebagai sasaran penelitian.
·         Instrumen Penelitian
Sebutkan instrumen atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Uraian juga dapat dilengkapi dengan validitas dan reliabilitas instrumen.  
·         Definisi Operasional
Berikan batasan setiap variabel yang diteliti serta istilah lain yang dianggap perlu secara spesifik dan jelas.
·         Prosedur Penelitian
Uraikan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan bagaimana data diolah.
·         Teknik Analisis Data
Uraikan teknis analisis data yang digunakan. Teknik analisis data harus sesuai dengan masalah yang diteliti dan instrumen yang digunakan. 
BAB IV
ANALISIS DATA (Hasil dan Pembahasan)
Dalam bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data, dan interpretasi. Sedangkan interpretasi menjelaskan apakah data yang ada menjawab pertanyaan penelitian serta mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dalam bagian ini, peneliti memberikan jawaban atas masalah yang diajukan atau memutuskan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.

Saran
Saran bisa bersifat praktis sesuai dengan hasil penelitian, dan bisa juga bersifat metodologis guna penelitian selanjutnya.
Sumber :