Perilaku
Pembelian Smartphone: Analisis Brand Equity dan Brand Attachment. Oleh: Sri
Hartini Vol.3,
No. 1, April 2012, 75-86.
Merek adalah nama,
istilah, atau simbol seperti cap, logo, dll sebagai identifikasi barang atau
jasa dari produsen yang juga merupakan pembeda dari barang dan jasa pesaing.
Pemilihan merek sangat penting bagi perusahaan, yang bisa saja mengurangi atau
menambah nilai dari produk itu sendiri. Dalam hal ini juga berhubungan dengan
keterikatan merek, yang bisa mengikat emosi konsumen untuk merasa lebih dekat
dengan produk yang melibatkan perasaan dan pikiran mereka.
Perilaku konsumen dalam prosesnya
mengambil keputusan dimulai dengan menganalisis smartphone apa yang mereka
butuhkan, lalu mencari informasi detail memalui berbagai referensi, setelah itu
mencari alternatif pembelian, mengambil keputusan pembelian dan mengevaluasi
produknya setelah membeli.
Konsumen akan menilai apakah produk, dalam kasus ini
yaitu smartphone, sesuai dengan harapan atau tidak, yang menimbulkan kesan puas
atau tidak puas terhadap produk tersebut dan akan mempengaruhi kesetiaan
konsumen dalam menggunakan produk tersebut di masa yang akan datang.
Keterikatan emosional konsumen terhadap suatu merek juga
dapat memprediksi komitmen konsumen tersebut terhadap merek suatu produk. Hal
ini didasari dengan kepercayaan konsumen bahwa produk yang mereka gunakan sudah
sesuai dengan harapan konsumen dan kerelaan mereka untuk melakukan pengorbanan
keuangan untuk mendapatkan merek tersebut.
Pemberian merek memberikan pengaruh
yang kuat terhadap keterikatan merek sehingga akan meningkatakan niat beli
ulang konsumen. Hal ini menunjukan pemikiran yang baik dari konsumen terhadap
smartphone karena fitur yang keren dan menarik, juga kualitas yang baik.
Keterikatan yang lebih tinggi dari konsumen menyebabkan mereka terus membeli
dan mempertahankan hubungannya dengan merek produk smartphone tersebut.
Berkaitan dengan keinginan mereka mengikuti perkembangan teknologi yang ada,
jika sudah ada keterikatan merek yang
mereka percayai hanya akan membuat pembelian produk dengan merek yang sama
namun versi yang lebih baru.
Dalam hal ini produsen sebaiknya meningkatkan
kualitas dan inovasi terhadap produk mereka, sehingga loyalitas konsumen
terhadap produk terus meningkat dan akhirnya juga akan meningkatkan niat beli
ulang konsumen.