Sistematika pembuatan proposal antara lain :
1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI
4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran
Sumber :
http://mystroberi.blogspot.com/2010/10/sistematika-proposal.html
Rabu, 16 Juli 2014
Macam-macam proposal, kriteria proposal
Macam-macam Proposal :
a. Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
b. Proposal kegiatan kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya
kriteria proposal :
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana:
(1) Judul atau nama kegiatan ilmiah
Kunci:
• Setiap awal kata yang merupakan judul proposal harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital. kecuali kata tugas (yang, dan, atau, dengan, di, ke, dari, dan sebagainya)
• Setiap kata tugas tidak diperbolehkan berada di akhir bans (jika judul lebih dari satu baris).
• Pada akhir judul tidak boleh diberi tanda titik.
Contoh:
(a) Upaya Penanggulangan Kenakalan Pelajar di Jabotabek
(b) Proposal Seminar Kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2009 SMK Mulia DKI Jakarta
(2) Latar Belakang
Kunci:
• Berisi kondisi atau kesenjangan-kesenjangan yang ada di lapangan,
• Terdapat ulasan tentang kedudukan masalah yang akan dikupas.
• Diakhiri dengan kondisi harapan atau hasil penelitian yang diharapkan.
Contoh:
Kenakalan pelajar di Jabotabek dinilai para tokoh masyarakat, pendidik, dan aparat keamanan sebagai kenakalan yang tidak wajar. Tindakan raereka anarkis dan cenderung ke arah kriminal. Bayangkan saja, hanya karena alasan ulang tahun sekolahnya, sekelompok pelajar di Tangerang menyerang pelajar sekolah lain dengan menggunakan senjata tajam.
Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan pihak kepolisian cukup dibuat bingung menghadapi permasalahan ini. Sebenamya, apakah yang salah dengan dunia pendidikan kita? Tentu tidaklah bijak kalau kita menyalahkan guru, orang tua atau mungkin siswa itu sendiri? Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih raendalam agar masalah tersebut terjawab dengan arif dan bijak.
(3) Perumusan Masalah
Kunci:
• Berbentuk kalimat tanya,
• Menghendaki jawaban yang akan dikupas dalam bab pembahasan
Contoh:
(a) Sejauh manakah upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek?
(b) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek?
(4) Tujuan Penelitian
Kunci:
• Rumusan tuiuan harus konsisten dengan masalah.
• Benipa hasil yang ingin dicapai.
Contoh:
(a) Untuk mengetahui sejauh mana upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek.
(b) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek.
(5) Hipotesis
Kunci:
• Merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
• Dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya.
• Hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
Contoh:
(a) Ada hubungan antara kenakalan pelajar di Jabotabek dengan kondisi ekonomi orang tua.
(b) Guru, orang tua, dan aparat kepolisian memiliki peranan yang sangat penting dalam menanggulangi kenakalan pelajar di Jabotabek.
(6) Metode Penelitian
Metode yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah adalah metode deskriptif dan metode eksperimental penelitian. Adapun dalam pengumpulan data digunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan sebagainya.
(7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penehtian maksudnya adalah tempat penelitian, misalnya SMK Mulia Jakarta. Sedangkan sampel penehtian adalah objek yang dijadikan sasaran penelitian, misalnya dari 150 siswa yang menjadi responden diambil 50 siswa sebagai sampel penehtian dengan menggunakan teknik random sampling.
(8) Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan berisi tentang nama kegiatan dan waktu pelaksanaannya. (9) Daftar Pustaka
Berisi daftar buku, majalah, koran, atau media massa lainnya yang dijadikan sebagai acuan penulisan proposal (lihat cara penulisan daftar pustaka).
Sumber :
http://klikbelajar.com/umum/macam-jenis-proposal-dan-surat/
a. Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
b. Proposal kegiatan kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya
kriteria proposal :
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana:
(1) Judul atau nama kegiatan ilmiah
Kunci:
• Setiap awal kata yang merupakan judul proposal harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital. kecuali kata tugas (yang, dan, atau, dengan, di, ke, dari, dan sebagainya)
• Setiap kata tugas tidak diperbolehkan berada di akhir bans (jika judul lebih dari satu baris).
• Pada akhir judul tidak boleh diberi tanda titik.
Contoh:
(a) Upaya Penanggulangan Kenakalan Pelajar di Jabotabek
(b) Proposal Seminar Kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2009 SMK Mulia DKI Jakarta
(2) Latar Belakang
Kunci:
• Berisi kondisi atau kesenjangan-kesenjangan yang ada di lapangan,
• Terdapat ulasan tentang kedudukan masalah yang akan dikupas.
• Diakhiri dengan kondisi harapan atau hasil penelitian yang diharapkan.
Contoh:
Kenakalan pelajar di Jabotabek dinilai para tokoh masyarakat, pendidik, dan aparat keamanan sebagai kenakalan yang tidak wajar. Tindakan raereka anarkis dan cenderung ke arah kriminal. Bayangkan saja, hanya karena alasan ulang tahun sekolahnya, sekelompok pelajar di Tangerang menyerang pelajar sekolah lain dengan menggunakan senjata tajam.
Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan pihak kepolisian cukup dibuat bingung menghadapi permasalahan ini. Sebenamya, apakah yang salah dengan dunia pendidikan kita? Tentu tidaklah bijak kalau kita menyalahkan guru, orang tua atau mungkin siswa itu sendiri? Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih raendalam agar masalah tersebut terjawab dengan arif dan bijak.
(3) Perumusan Masalah
Kunci:
• Berbentuk kalimat tanya,
• Menghendaki jawaban yang akan dikupas dalam bab pembahasan
Contoh:
(a) Sejauh manakah upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek?
(b) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek?
(4) Tujuan Penelitian
Kunci:
• Rumusan tuiuan harus konsisten dengan masalah.
• Benipa hasil yang ingin dicapai.
Contoh:
(a) Untuk mengetahui sejauh mana upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek.
(b) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek.
(5) Hipotesis
Kunci:
• Merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
• Dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya.
• Hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
Contoh:
(a) Ada hubungan antara kenakalan pelajar di Jabotabek dengan kondisi ekonomi orang tua.
(b) Guru, orang tua, dan aparat kepolisian memiliki peranan yang sangat penting dalam menanggulangi kenakalan pelajar di Jabotabek.
(6) Metode Penelitian
Metode yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah adalah metode deskriptif dan metode eksperimental penelitian. Adapun dalam pengumpulan data digunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan sebagainya.
(7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penehtian maksudnya adalah tempat penelitian, misalnya SMK Mulia Jakarta. Sedangkan sampel penehtian adalah objek yang dijadikan sasaran penelitian, misalnya dari 150 siswa yang menjadi responden diambil 50 siswa sebagai sampel penehtian dengan menggunakan teknik random sampling.
(8) Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan berisi tentang nama kegiatan dan waktu pelaksanaannya. (9) Daftar Pustaka
Berisi daftar buku, majalah, koran, atau media massa lainnya yang dijadikan sebagai acuan penulisan proposal (lihat cara penulisan daftar pustaka).
Sumber :
http://klikbelajar.com/umum/macam-jenis-proposal-dan-surat/
Pengertian Proposal
Proposal adalah usulan untuk melakukan suatu kegiatan.
Proposal juga dapat diartikan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
Proposal juga dapat diartikan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
Sumber:
http://id.shvoong.com/society-and-news/environment/2043788-pengertian-proposal/#ixzz37dsPJju7
Teori Membuat Proposal
DEFINISI
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian dimana tujuan dari proposal penelitian adalah untuk memberikan gambaran secara ringkas terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya mengikuti prosedur penulisan proposal penelitian yang ditentukan oleh masing-masing institusi.
JUDUL
Judul
merupakan cermin dari keseluruhan penelitian. Judul penelitian harus jelas,
menarik, sehingga pembaca langsung dapat menduga apa materi dan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian tersebut. Syarat – syarat judul yang baik diantaranya
adalah :
· Menarik minat peneliti, artinya
judul dibuat semenarik mungkin dan diminati oleh peneliti sehingga akan
memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
· Mampu dilaksanakan oleh peneliti,
karena judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar
proses penelitian, sehingga hambatan yang ada selama penelitian dapat diatasi
dengan mudah.
· Mengandung kegunaan praktis dan
penting untuk diteliti, judul seharusnya mengacu pada aspek yang bermanfaat
untuk pengembangan ilmu dan hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
·
Tersedia cukup data, sehingga dalam
proses penelitian akan memudahkan dalam pengolahan data.
· Hindari duplikasi dengan judul lain,
karena plagiatisme sangat dilarang dalam karya ilmiah artinya judul tidak boleh
sama dengan judul lain. Namun untuk pengembangan penelitian, sebaiknya
menggunakan judul yang lebih spesifik.
·
Berisi variabel yang jelas yang akan
diteliti.
· Berupa kalimat pernyataan, judul
sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh
pembaca.
· Harus jelas, singkat, dan tepat, judul
sebaiknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah yang
akan diteliti. Sehingga akan lebih memudahkan dalam memahami secara keseluruhan
tentang apa yang akan diteliti.
BAB I
LATAR BELAKANG
MASALAH
Latar
belakang masalah dalam suatu proposal penelitian merupakan pengantar informasi
tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan
terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar
pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada
tujuan dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan proposal penelitian
kebidanan, latar belakang masalah harus dapat mengemukakan dengan jelas
argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu juga
harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ; Kejelasan
Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana Keberadaan
Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah Terpecahkan Atau Belum
; dan Bagaimana Solusinya.
Pada
umumnya, terdapat 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang
dalam rangka pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
· Unsur Pentingnya Masalah.
Secara
umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau pemikiran pertama
yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar
masalah itu penting untuk diteliti.
· Unsur Skala Masalah
Unsur
ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting untuk
diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat
pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana
dampaknya.
· Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan
unsure yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi penelitian
yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris dari
permasalahan penelitian yang akan diteliti.
· Unsur Solusi Masalah.
Unsur
ni digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah yang
timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.
RUMUSAN DAN
BATASAN MASALAH
Dalam
menuliskan proposal penelitian, rumusan masalah hendaknya memiliki konsekuensi
terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian,
kerangka konsep penelitian dan metode penelitian. Selain itu harus jelas
permasalahan yang ingin diteliti, kemudian diuraikan pendekatan dan konsep yang
digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis atau dugaan yang akan
dibuktikan. Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau juga
dapat berupa pertanyaan masalah. Pernyataan masalah pada umumnya merupakan
hasil identifikasi masalah yang ada, berupa asumsi dasar, dan nilai yang ada
dalam penelitian.
Kemudian
untuk membuat masalah penelitian menjadi spesifik dan fokus diperlukan batasan
masalah yang berguna untuk mempersempit ruang lingkup penelitian sehingga
hasilnya akan fokus pada masalah yang akan dikaji.
TUJUAN DAN
MANFAAT PENELITIAN
Tujuan
penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan
penelitian mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan.
Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan dapat dilakukan secara singkat
seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapkan, mengidentifikasi,
menganalisis, membuktikan atau membuat prototype.
Penulisan tujuan dapat dilakukan
dalam 2 jenis, yaitu Penulisan Tujuan Umum dan Penulisan Tujuan
Khusus.
Penulisan Tujuan Umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang
hendak dicapai secara umum.
Penulisan Tujuan Khusus dilakukan sebagai langkah – langkah untuk mencapai tujuan
umum.
Contoh :
Tujuan umum
Mempelajari factor – factor yang
mempengaruhi tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
Tujuan khusus
·
Mengidentifikasi angka kematian ibu
post partum di daerah X
·
Mengidentifikasi status ekonomi di
daerah X
·
Mengidentifikasi pengaruh status
ekonomi terhadap tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
MANFAAT PENELITIAN
Uraikan
manfaat
hasil penelitian secara singkat dan jelas. Secara garis besar manfaat
dari penelitian adalah secara teoritis (akademis) dan praktis. Artinya,
manfaat teoritis dapat digunakan oleh para intelektual dan juga oleh
masyarakat yang memerlukan informasi berkaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Sementara manfaat praktis lebih cenderung untuk
aktivitas praktisi yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI /
KAJIAN PUSTAKA
Landasan
teori berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian yang sedang
dikaji. Usahakan pustaka yang digunakan adalah terbaru, relevan dan asli,
selanjutnya uraikan dengan jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian.
Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari acuan untuk selanjutnya dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan.
HIPOTESIS
Secara umum hipotesa
atau hipotesis merupakan dugaan/anggapan yang diungkap
berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah.
Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal.
Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut
hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui
beberapa pengujian. Apakah faktor-faktor yang disebutkan dalam penelitian mampu
untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis.
Trealese (1960)
memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu
fakta yang dapat diamati. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis
adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk
sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun
kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling
berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti
akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti.
Dalam menyusun suatu
hipotesis seorang peneliti akan menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang
dilakukan, namun perlu dibahas juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri.
Berikut adalah beberapa kegunaan hipotesis yang berhasil penulis rangkum dari
beberapa sumber :
a) Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana
langsung dapat diuji dalam penelitian
b) Hipotesis
memberikan arah dan tujuan dalam penelitian
c) Hipotesis
dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari
teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d) Untuk
mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh
antara variabel-variabel yang diteliti
e) Hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya
mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada
sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar
hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan
generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami
persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data
dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan
memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat
diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka
hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
f) Hipotesis
merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian
hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji
pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para
peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah
fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
Hipotesis
memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat
memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan
menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Untuk dapat
membuat hipotesis yang baik dan benar, perlu diketahui ciri-ciri pokok, yakni:
· Hipotesis diturunkan dari suatu teori
yang disusun untuk menjelaskan masalah. Oleh sebab itu hipotesis merupakan jawaban
atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan.
·
Hipotesis harus dinyatakan secara
jelas, dalam istilah yang benar, dan secara operasional.
· Hipotesis menyatakan variasi nilai
sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena
yang diteliti.
·
Hipotesis harus terbebas dari
preferensi subjektivitas.
·
Hipotesis harus dapat diuji, harus
terdapat instrumen yang akan menggambarkan ukuruan yang valid dari variabel
yang diliputi.
·
Hipotesis harus spesifik menunjuk
kenyataan yang sebenarnya.
·
Hipotesis harus menyatakan perbedaan
atau hubunga antar-variabel.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam tahapan metodologi penelitian antara lain:
·
Jenis
dan Desain Penelitian
Termasuk ke dalam jenis penelitian
manakah penelitian yang sedang dilakukan. Demikian juga apa jenis desian yang
digunakan, eksperimen atau non-eksperimen
·
Variabel
Penelitian
Uraian dari variabel-variabel yang
diteliti. Apa yang menjadi variabel bebas dan apa pula yang menjadi variabel
terikat.
·
Populasi
dan Sampel
Menguraikan populasi yang menjadi
sasaran penelitian anda, kemudian sampel yang digunakan termasuk di dalamnya
teknik sampling yang digunakan. Dan juga uraikan alasan-alasan mengapa anda mengambil
populasi/sampel tersebut sebagai sasaran penelitian.
·
Instrumen
Penelitian
Sebutkan instrumen atau alat yang
digunakan dalam mengumpulkan data. Uraian juga dapat dilengkapi dengan
validitas dan reliabilitas instrumen.
·
Definisi
Operasional
Berikan batasan setiap variabel yang
diteliti serta istilah lain yang dianggap perlu secara spesifik dan jelas.
·
Prosedur
Penelitian
Uraikan cara-cara yang digunakan dalam
mengumpulkan data penelitian, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan bagaimana
data diolah.
·
Teknik
Analisis Data
Uraikan teknis analisis data yang
digunakan. Teknik analisis data harus sesuai dengan masalah yang diteliti dan
instrumen yang digunakan.
BAB IV
ANALISIS DATA (Hasil dan Pembahasan)
Dalam bagian ini memuat data (dalam
bentuk ringkas), analisis data, dan interpretasi. Sedangkan interpretasi
menjelaskan apakah data yang ada menjawab pertanyaan penelitian serta mendukung
atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam bagian ini, peneliti memberikan jawaban atas masalah yang diajukan atau memutuskan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
Saran
Saran
Saran bisa bersifat praktis sesuai dengan hasil penelitian, dan bisa juga bersifat metodologis guna penelitian selanjutnya.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)