Penalaran deduktif adalah suatu
proses penalaran yang berawal dari suatu peristiwa umum untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap khusus yang berdasarkan fakta-fakta yang
bersifat umum.
Silogisme :
1. Silogisme kategorial ialah silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan
simpulan.
Contoh :
Olahraga itu sehat.
pemain sepak bola berolahraga.
2. Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran
deduktif yang mengandung hipotesis. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu
pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada
atau tidak terjadi.
Contoh :
Premis Mayor : Jika Fahri bangun tidur kesiangan, maka Ia
akan terlambat pergi ke sekolah.
Premis Minor : Fahri bangun kesiangan.
Konklusi : Sebab itu, fahri terlambat pergi ke
sekolah.
Premis Mayor : Jika Revi mencuri uang Ibunya, maka Ia akan
dihukum.
Premis Minor : Revi tidak jadi mencuri uang Ibunya.
Konklusi : Sebab itu, Revi tidak jadi dihukum
3. Silogisme
alternatif atau disebut juga silogisme disjungtif. Silogisme ini dinamakan
demikian, karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi yang mengandung
kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Sebaliknya porposisi minornya
adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu
alternatifnya.
Contoh :
Premis mayor : Rina makan ikan atau ayam
Premis minor : Rina makan ayam
Konklusi : Sebab itu, Rina tidak makan ikan.
Atau
Premis mayor : Rina makan ikan atau ayam
Premis minor : Rina tidak makan ikan
Konklusi : Sebab itu, Rina makan ayam.
Entimen :
Entimem atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan
“thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak
untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam
sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam
penggunaan yang lebih luas, istilah “enthymeme” kadang-kadang digunakan untuk
menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme. Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.
Contoh :
Murid yang baik tidak pernah terlambat.
Ferry murid yang baik.
Ferry tidak pernah terlambat.
Sumber :
http://widyapramesthy.blogspot.com/2013/04/penalaran-deduktif-cara-penarikkan.html
http://tiwi1990.wordpress.com/2011/04/13/silogisme-kategorial/
http://rivaldiligia.wordpress.com/2012/06/04/tugas-bahasa-indonesia-penalaran-deduktif/
http://www.ekohadhiprasetyo.com/2012_04_01_archive.html
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/04/tugas-bahasa-indonesia-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar