Ciri-ciri karya
ilmiah :
Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap
fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa
pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap
pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
Sistematis. Uraian yang terdapat
pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan
cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola
nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud
menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau
bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
Menyajikan fakta (bukan emosi atau
perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang
emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti
orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan
marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
Macam-macam karya ilmiah :
·
Skripsi
·
Laporan penelitian
·
Tesis
·
Disertasi
·
Surat pembaca
·
Laporan kasus
·
Laporan tinjauan
·
Resensi
·
Monograf
·
Referat
· Kabilitasi
Sikap-sikap karya ilmiah :
1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Sumber :
http://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar